Direktur Jenderal Organisasi Pangan Dan Pertanian PBB (FAO), José Graziano da Silva, mengirim surat khusus kepada pemimpin Revolusi Kuba, Fidel Castro.
Dalam suratnya, José Graziano menuturkan, organisasinya sangat berterima kasih kepada Fidel Castro dan rakyat Kuba, yang saat Pertemuan FAO di Roma, Italia, tahun 1996, telah mengingatkan pentingnya memerangi kelaparan.
“Seperti yang anda ingat, anda menghormati kami dengan kehadiran anda di pertemuan itu dan menyampaikan pidato singkat tetapi sangat kuat, yang masih terus hidup dalam memori kolektif organisasi kami,” tulis José Graziano dalam suratnya.
Kata-kata Fidel Castro yang paling diingat oleh anggota pertemuan FAO saat itu adalah: “Lonceng yang berbunyi hari ini untuk mereka yang mati kelaparan setiap hari, akan berbunyi besok untuk semua umat manusia jika ia tidak mencoba menyelamatkan dirinya, tidak tahu bagaimana menyelamatkan dirinya, atau tidak cukup bijaksana untuk menyelamatkan dirinya.”
Kata-kata Fidel itu, ujar José Graziano, yang menginspirasi FAO mengadopsi program pengurangan separuh jumlah orang yang kekurangan gizi (malnutrisi) di masing-masing negara pada tahun 2015.
“Sudah 17 tahun sejak itu dan sekarang saya sangat senang menyampaikan ke anda bahwa keputusan anggota ini dan pertama kalinya dalam sejarah, konferensi FAO, yang akan diadakan Juni mendatang di Roma, akan mengadopsi penghapusan total kelaparan sebagai tujuan organisasi kami,” kata José Graziano.
Dalam Konferensi Juni mendatang itu, FAO akan memberikan penghargaan kepada Kuba dan 15 negara lainnya, seperti Armenia, Azerbaijan, Chili, Fiji, Georgia, Ghana, Guyana, Nikaragua, Peru, Samoa, Sao Tome dan Principe, Thailand, Uruguay, Venezuela dan Vietnam. Negara-negara tersebut dianggap paling berhasil dalam memerangi kelaparan.
Untuk diketahui, dalam pertemuan FAO di Roma, Italia, 1996, Fidel Castro menyampaikan pidato singkat. Dalam pidato singkatnya Fidel mengatakan, kelaparan—yang tidak bisa dipisahkan dari kemiskinan—adalah hasil dari distribusi kekayaan yang tidak seimbang dan ketidakadilan di dunia ini.
Menurut Fidel, kolonialisme berkontribusi terhadap keterbelakangan dan kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar umat manusia saat ini. “Itu adalah kapitalisme, neoliberalisme, hukum pasar yang buas, utang luar negeri, keterbelakangan dan perdagangan yang tidak adil yang membunuh begitu banyak orang di dunia,” kata Fidel.
Mahesa Danu
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid