Dokter Komunitas Dan Revolusi Kesehatan Di Venezuela

5 November 2011, seorang kawan memberi kabar: 12.000 mahasiswa Venezuela menggelar aksi di Caracas untuk mendukung dokter komunitas. Kata kawan itu, dokter-dokter revolusioner itu sedang butuh dukungan. Pasalnya, beberapa bulan terakhir, kelompok oposisi mengaktifkan kampanye negatif terhadap dokter komunitas.

Bagi kelompok oposisi, dokter komunitas kurang berpengalaman dan tidak disertai keahlian yang memadai. Kelompok oposisi ini didukung oleh Federasi Dokter Venezuela (FMV) dan Akademi Dokter Venezuela.

Kampanye negatif oposisi ini kemudian dikuatkan dan disebarluaskan oleh media-media sayap kanan Venezuela. Sejumlah media internasional juga turut menyebarluaskan kampanye negatif ini ke berbagai penjuru dunia.

Program dokter komunitas mulai diluncurkan sejak tahun 2005 oleh pemerintahan Hugo Chavez. Program ini berjalan pararel dengan sebuah misi sosial pemerintah untuk menjaga kesehatan rakyat, Mission Barrio Adentro.

Sebelum misi kesehatan itu diluncurkan, sebagian besar dokter Venezuela memilih bekerja di rumah sakit bergensi dan kota-kota besar. Mereka menolak ketika dikirim ke komunitas atau melayani rakyat di pedalaman.

Banyak lulusan sekolah kedokteran Venezuela lebih senang menyogok pihak berwenang agar mereka tidak dikirim ke pedalaman. Padahal, ada ketentuan bahwa setiap lulusan sekolah kedokteran harus siap ditempatkan di manapun di tahun pertama.

Makanya, ketika Chavez meluncurkan program Barrio Adentro, hanya sedikit dokter Venezuela yang mau mendukung. Untuk mengatasi kekurangan dokter, Chavez mengundang dokter Kuba untuk membantu di klinik-klinik Barrio Adentro.

Misi Barrio Adentro dimulai dengan proyek percontohan di kotamadya Libertador di Caracas. Ada 53 orang dokter Kuba yang didatangkan pada proyek awal itu. Berbeda dengan dokter-dokter Venezuela, dokter-dokter Kuba sanggup bekerja secara sukarela dari siang dan malam di tengah-tengah komunitas.

Tidak hanya itu, dokter-dokter Kuba juga mengunjungi rakyat di komunitas, dari rumah ke rumah. Mereka juga selalu siap sedia ketika rakyat membutuhkan. Dokter Kuba juga sangat ramah dan membangun hubungan emosional dengan pasien tanpa melihat status sosial.

Dalam tujuh tahun, setidaknya 11.500 pusat kesehatan berhasil dibangun di seluruh Venezuela. Ini juga termasuk pusat diagnose dan berbagai fasilitas yang melebihi klinik dasar. Pintu layanan kesehatan Barrio Adentro selalu terbuka untuk rakyat setiap hari dan setiap saat.

Tetapi sayap kanan Venezuela segera meluncurkan kampanye negatif terhadap dokter Kuba. Mereka menuding dokter Kuba melakukan “dakwah” di kalangan kaum buruh, tani, dan rakyat miskin agar menerima komunisme.

Federasi Dokter Venezuela, yang memainkan kampanye oposisi, merasa telah diambil-alih pekerjaannya oleh dokter Kuba. Douglas León, Presiden dari Federasi Dokter Venezuela, mengklaim 8000 dokter Venezuela kehilangan pekerjaan akibat kedatangan dokter Kuba.

María Urbaneja, Menteri Kesehatan Venezuela jaman itu, segera membantah tudingan itu. Katanya, kehadiran dokter Kuba sangat diperlukan karena pemerintah Venezuela sangat kesulitan menemukan dokter yang siap melayani kaum buruh dan tani.

Hampir semua dokter baru di Venezuela, kata dia, hanya mau bekerja di kota Caracas dan kota-kota besar lainnya. Itupun, para dokter bermental borjuis itu hanya mau terlibat dalam spesialisasi yang menguntunkan, seperti operasi plastik.

Kehadiran dokter Kuba di Venezuela bukan tanpa rintangan. Menurut publikasi media kanan, setidaknya 69 dokter Kuba sudah meninggal di Venezuela karena dibunuh. Para dokter Kuba sangat menyadari hal ini.

Pada tahun 1963, rombongan dokter Kuba pertama sudah berkelana ke Aljazair. Di sana mereka membantu pemerintahan baru yang praktis tidak punya tenaga kesehatan pasca ditinggal kolonialis Perancis. Kemudian, dokter Kuba selanjutnya dikirim ke Sub-Sahara Afrika, termasuk menemani Che Guevara dalam perjuangan klandestein di Kongo tahun 1960-an. Para dokter Kuba juga berada di tengah-tengah revolusioner Angola ketika berjuang melawan rejim apartheid Afrika Selatan.

Tetapi Venezuela juga tidak mau bergantung kepada dokter Kuba. Pemerintah pun mengorganisir dokter-dokter Venezuela yang setuju dengan perbaikan kesehatan rakyat ke dalam sebuah federasi baru: Federasi Dokter Bolivarian.

Presiden Hugo Chavez pun memperkenalkan program baru; dokter komunitas. Ia menggabungkan program Mission Sucre (program pendidikan) dengan Barrio Adentro untuk menghasilkan dokter komunitas.

Wacana ini sudah dilontarkan Chavez sejak 2005, tetapi baru bisa berjalan secara efektif pada tahun 2007 lalu. Ini dilakukan melalui Mission Sucre, yang juga dikenal sebagai Universitas Bolivarian Venezuela, di seluruh negara bagian dan kampus-kampus lain (seperti Universitas Nasional Eksperimental angkatan bersenjata).

Dokter Kuba dan Venezuela menyelenggarakan kursus, yang menyeimbangkan antara teori dan praktek, di semua klinik Barrio Adentro. Nama sekolahnya adalah Medicina Integral Comunitaria. Mereka diajari tentang sistim pengobatan komprehensif berbasis komunits.

Medicina Integral Comunitaria (MIC) adalah sekolah tanpa tembok. Pada pagi hari, para siswa yang berasal dari lingkungan sekitar klinik membantu para dokter melayani pasien dan mempelajari bagaimana memahami kebutuhan kesehatan rakyat di komunitas. Sedangkan pada sore hari, para siswa akan bertemu dengan guru besar MIC dalam sebuah kelas formal dengan kurikulum yang sistematik.

Bulan depan, yakni Desember, universitas ini akan melahirkan 8200 dokter komunitas. Sedangkan 6000 mahasiswa lainnya akan lulus tahun depan. Sekarang, Universitas tanpa tembok ini telah menampung 26,015 mahasiswa.

Dan, tidak seperti klaim oposisi, mahasiswa ini punya waktu belajar sebanyak 14,084 jam untuk teori dan praktek. Sementara di kampus-kampus tradiosional hanya 8500 jam. Dan, sebelum memasuki kursus kedokteran, selama enam bulan mahasiswa diharuskan mempelajari studi lain, seperti matematika dan biologi.

Dalam muatan pengajaran, Medicina Integral Comunitaria juga sangat berbeda dengan sekolah dokter pada umumnya. Jika sekolah dokter umumnya mengajarkan spesialisasi dan keahlian individu supaya bisa bekerja di klinik swasta, maka Medicina Integral Comunitaria mengutamakan visi humanis dan keberpihakan kepada komunitas (rakyat) sebagai tekanan utamanya.

Cat: Diolah dari berbagai sumber

[post-views]