Wawancara Dengan Pemimpin Mahasiswa Chile, Camila Vallejo

Para wartawan menjulukinya “La Pasionaria” (semangat) dari Chili, julukan yang sebelumnya juga diberikan kepada pejuang perang rakyat Spanyol, Dolores Ibarruri. Sementara Guardian Inggris menyebutnya “Komandan Camila” dan “Pahlawan Rakyat dari Amerika Latin.” Perempuan yang menghiasi kantornya dengan gambar Karl Marx ini adalah presiden Federasi Mahasiswa Chili. Camila Vallejo, 23 tahun, menjadi salah satu aktor penting dalam mendorong gelombang gerakan mahasiswa yang telah berlangsung selama enam bulan terakhir di Chili. Tuntutan para mahasiswa berkisar seputar pendidikan gratis dan setara hingga perubahan konstitusional dasar. Vallejo, seorang anggota organisasi Pemuda Komunis Chili, baru-baru ini diwawancarai oleh Voz (“Voice, the Truth of the People”), koran mingguan Partai Komunis Kolombia.

— W.T. Whitney Jr.

———————————–

Di tengah gejolak perlawanan yang terjadi di setiap penjuru jalanan-jalanan Chili, Camila Vallejo beranjak dari satu pertemuan ke pertemuan tanpa lelah, berusaha untuk terus menjaga komitmennya sebagai seorang pemuda komunis militan, pimpinan mahasiswa, dan pimpinan rakyat. Tepat di jalanan Kota Santiago, Chili, Voz melakukan wawancara ekslusif bersama Camila Vallejo yang memberikan perspektif mengenai perjuangan mahasiswa di Chili. Dan Camila Vallejo mengakui bahwa ia mengikuti perkembangan perjuangan mahasiswa Kolombia dan mendorong para mahasiswa agar tetap konsisten dengan perjuangan.

Apa yang hendak disampaikan oleh pergerakan mahasiswa di Chili hari ini?

Gerakan ini tidak lahir dari spontanitas. Gerakan ini telah dan terus dikembangkan selama beberapa tahun belakangan yang berdasar pada tuntutan historis gerakan mahasiswa Chili, seperti pendanaan negara atas pendidikan publik dan demokratisasi institusi. Dan mengenai demokratisasi institusi ini, mahasiswa menuntut pemerintah untuk membuka partisipasi luas bagi tiga komponen yaitu mahasiswa, pejabat instansi pendidikan, dan kelompok dari luar khususnya kelas pekerja. Keterlibatan mahasiswa dalam hal ini tidak hanya dalam aspek institusional namun juga dalam upaya penentuan program pendidikan. Konsep ini telah kami tuangkan dalam proposal yang secara eksplisit menguraikan mengenai pentingnya akses masyarakat atas pendidikan secara universal. Akses atas pendidikan ini akan dibuka seluas-luasnya untuk semua kelas masyarakat yang sekaligus tidak hanya mereproduksi pengetahuan yang hanya bisa dijual di pasar dan perusahaan yang memiliki kepentingan tertentu, namun juga mereproduksi pengetahuan yang berguna terhadap pelayanan masyarakat yang mayoritas. Kami berjuang agar dilakukan penataan ulang dibawah pengawasan pemerintah, agar lembaga-lembaga publik mengabdikan dirinya bagi pembangunan negara.

Di jalanan kota-kota di Chili kita melihat mobilisasi mahasiswa, namun di dalamnya juga terlihat kelompok profesional yang terlibat, beberapa dari mereka mengikutsertakan keluarganya dalam aksi-aksi long march. Mereka disana bersama anak-anak mereka. Apa yang membuat mereka terlibat dalam aksi-aksi ini?

Apa yang dituntut oleh gerakan mahasiswa saat ini adalah deretan tuntutan yang telah lama diperjuangkan. Terdapat pertanyaan yang meluas ditengah masyarakat mengenai parameter berbasis pasar yang digunakan dalam urusan pelayanan pendidikan, pengambilan keuntungan yang berlebihan, dan konsep kesetaraan yang diukur berdasarkan pada tujuan-tujuan pasar. Jadi, pada dasarnya tuntutan-tuntutan ini telah lama berada ditengah masyarakat. Apa yang terjadi hari ini harus dikaitkan dengan berbagai aksi mobilisasi yang sebelumnya telah sering dilakukan juga dengan tuntutan yang sama. Aksi-aksi tersebut mengalami kegagalan dalam upaya mencapai tujuan-tujuannya, dan pemerintah Concertation – partai aliansi kiri tengah yang kemudian menjadi diktator- menghianati gerakan mahasiswa saat itu. Dan saat ini persatuan kembali digelorakan untuk mewujudkan tuntutan-tuntutan yang sebelumnya tidak pernah berhasil.

Anda mengatakan bahwa kegagalan-kegagalan sebelumnya juga dirasakan oleh kelompok masyarakat lainnya. Dalam hal ini, kelas pekerja, penambang, serikat-serikat, perempuan, dan pengangguran yang telah menghubungkan diri mereka dengan tuntutan-tuntutan mahasiswa. Mengapa?

Setelah menaikkan spanduk perjuangan mahasiswa, kami bersama elemen masyarakat lainnya terus bertanya mengapa layanan pendidikan tidak mendapat jaminan dari pemerintah. Selain itu, elemen-elemen ini juga mempertanyakan keseluruhan sistem: demokrasi yang tidak dimiliki oleh rakyat, hilangnya bentuk partisipasi yang nyata, pemilihan selalu ditentukan diantara empat dinding yang selalu menghasilkan sesuatu yang sama. Sehingga menjadi penting untuk mempertanyakan dari mana masalah ini muncul. Jawaban yang paling jelas dari masalah ini tentu adalah kediktatoran. Dan di atas semua itu, kita harus terus memikirkan masa depan, dan masa depan tersebut harus lah merupakan sesuatu yang baru karena model neoliberal yang dipakai saat ini sangat tidak masuk akal. Dan sesuatu yang baru itu harus dibangun sendiri oleh rakyat Chili.

Apa tujuan dari mobilisasi rakyat Chili?

Kami memiliki suatu gerakan yang berhasil mengangkat isu-isu yang kita bicarakan di atas, sesuatu yang telah mulai dimaterialkan dalam demonstrasi. Secara kuantitas, ini dapat kita lihat dengan besarnya jumlah rakyat yang turun ke jalan sepamjang sejarah. Atau secara kualitatif, dapat kita lihat dengan keragaman peserta demonstrasi, seperti yang anda sebutkan sebelumnya bahwa peserta aksi tidak hanya mahasiswa, namun juga keluarga, kelas pekerja, warga kota, dan berbagai organisasi dari berbagai spektrum. Ini menandakan bahwa berbagai persoalan sosial yang muncul dari berbagai sektor diakibatkan oleh sistem ekonomi yang bermasalah – atau dalam terma ekonomi disebut sebagai sistem politik dimana distribusi kekuasaan dilakukan secara tidak adil- sehingga membutuhkan aksi yang jelas untuk memperbaikinya. Dan aspek politik juga mengambil peran dalam hal ini. Di atas semua itu, juga terdapat kebutuhan bagi kita untuk tetap menempatkan aspek hak azasi manusia dalam posisi sentral, dan juga tentunya hak-hak terhadap lingkungan. Itulah tujuan yang akan kami tuju.

Mari kita kembali ke perjuangan mahasiswa. Apa yang terjadi saat ini?

Saat ini, kami akan memulai sebuah dialog babak baru dengan pemerintahan kanan, Sebastian Pinera. Namun tetap terdapat beberapa hambatan. Meski kami memulai pembicaraan dengan pemerintah sayap kanan, kami harus memastikan bahwa pembicaraan tersebut dapat memajukan berbagai sektor dalam kaitannya dengan reformasi struktural. Dengan kata lain, bahwa sebuah langkah yang jelas haruslah memiliki arah yang tepat. Namun jika ini gagal dan kami harus meninggalkan meja negosiasi, maka kami akan melakukannya.

Bernegosiasi dengan pemerintah seperti pemerintahan Pinera, membuat saya berpikir bahwa hal tersebut akan tidak mudah dilakukan. Menurut anda, apa saja persoalan-persoalan jangka pendek dalam proses negosiasi tersebut?

Betul, hambatan baru tersebut adalah serangan terhadap gerakan ini. misalnya, saat ini terdapat aturan yang memberikan hukuman, bahkan mengkriminalkan, pendudukan sekolah tingkat atas, sekolah menengah dan universitas. Mereka mempraktekkan terorisme negara. Pelajar atau mahasiswa, misalnya, yang berkeliaran sambil menggunakan tutup kepala akan mendapatkan hukuman. Mereka yang melakukan hal tersebut didalam sekolah akan disamakan dengan para pelaku kriminal seperti perampokan atau pencurian di tempat komersial. Dan hal tersebutlah yang mencemaskan karena saat ini pemerintah Pinera sedang gencar memperlihatkan wajah reaksionernya. Disini mereka mengatakan kepada kami bahwa gerakan ini dikooptasi oleh kelompok-kelompok kiri yang paling radikal, dan kami menanggapinya dengan mengatakan bahwa pemerintah saat ini dikooptasi oleh kelompok ultra kanan yang paling radikal.

Saat ini, para mahasiswa di Kolombia sedang melancarkan aksi mogok nasional, aksi yang dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap Undang-Undang 30 dan reformasi (pendidikan) pemerintah. Dan aksi ini serupa dengan aksi yang anda lakukan di Chili. Camila, melalui “Voz”, anda dapat menyampaikan ucapan selamat terhadap para kamerad yang telah memajukan perjuangan ini bagi pendidikan seluruh rakyat Kolombia. (sebagai informasi, Presiden Kolombia, Santos, hendak mengubah Undang-Undang 30, yang mengatur pendidikan dan mengarahkannya ke proses privatisasi).

Kepada seluruh kamerad mahasiswa Kolombia saya menghaturkan ucapan selamat yang sedalam-dalamnya melalui Voz. Saya berharap agar kesuksesan meliputi anda semua di dunia ini. anda semua sedang melakukan perjuangan yang serupa dengan yang sedang kami lakukan. Dalam hal tipe pemerintahan dan orientasi politik sayap kanan, keduanya sebanding.

Selanjutnya, dari hati yang paling dalam saya bersolidaritas terhadap perjuangan anda semua dan tentunya saya berharap agar kekuatan terus meliputi perjuangan anda semua. Dan sebenarnya anda semua akan terus memperjuangkan semua isu dan untuk menyelesaikannya anda semua membutuhkan sumber daya, karena, seperti yang akan anda lihat, itu semua akan bermanfaat. Dalam prosesnya, anda akan menghadapi berbagai kesulitan. Meski banyak yang tidak akan berterima kasih, namun tetap penting untuk tetap mengobarkan perjuangan ini dan kaum muda harus melakukannya – dan tidak hanya kaum muda, namun seluruh rakyat juga harus melakukannya, ajaklah mereka bersama kalian.

Dan yang juga tidak kalah penting bahwa perjuangan ini jangan dibatasi hanya untuk mahasiswa, namun harus melibatkan seluruh masyarakat Kolombia, hingga setiap orang memahami perubahan merupakan sesuatu yang esensial. Tetap kuat dan sukses selalu!

Sumber: http://peoplesworld.org/interview-with-chilean-student-leader-camila-vallejo-they-ll-see-that-it-s-worthwhile/

Diterjemahkan oleh Zulkhair Burhan.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid