Venezuela Kembali Tolak Dubes AS

CARACAS: Presiden Venezuela Hugo Chavez kembali menolak pada hari Jumat (17/9) duta besar baru AS di negerinya, Larry Parmer.

“Orang itu sudah didiskualifikasi. Jika mereka (AS) mau mengirimkan seorang dubes, jangan mengirimkan dia. Dan jika mereka menginginkan kami menarik dubes kami, kami akan melakukannya. Kami adalah bangsa merdeka dan mereka bertindak dengan kekasaran imperialis,” ujar Chavez dalam suatu acara resmi Partai Persatuan Sosialis Venezuela (PSUV).

Selama acara yang ditayangkan oleh jaringan TV Negara, Venezolana de Television (VTV), Chaves menganggap pemerintahan Barack Obama tidak bertanggung jawab.

Dia menambahkan bahwa Venezuela tidak akan mengizinkan masuknya Palmer, yang ditunjuk sebagai duta besar di Caracas pada tanggal 28 Juli oleh Obama.

Ini merupakan kali keempat bagi pemerintahan Venezuela untuk menolak secara terbuka masuknya Larry Parmer, orang yang komentarnya sangat bermusuhan dengan Venezuela.

Chavez memerintahkan menteri luar negerinya, Nicolas Maduro, untuk mengirim surat ke Washington untuk menjelaskan alasan penolakan Palmer oleh Caracas.

Pada tanggal 3 Agustus, Palmer mengeritik “rendahnya moral juang angkatan bersenjata Venezuela”, besarnya pengaruh Kuba atas Venezuela, dan berbicara mengenai keberadaan gerilyawan Kolombia di wilayah Venezuela.

Lima hari yang lalu, Chavez sudah mengumumkan kemungkinan menolak Palmer.

“(Palmer) tidak boleh datang untuk melemahkan semua hukum diplomatic. Bagaimana dia menjadi duta besar? Dia akan ditolak,” kata Chavez pada kesempatan itu.

Hubungan antara Venezuela dan Amerika Serikat memburuk setelah usaha kudeta yang gagal terhadap Chavez pada tahun 2002. Venezuela menuduh Washington berada di belakang usaha kudeta tersebut.

Hubungan tetap tegang dalam beberapa tahun terakhir meskipun kedua belah pihak bersepakat pada pertemuan puncak Negara-negara Amerika pada bulan April 2009 di Trinidad dan Tobago, untuk menjalin hubungan berdasarkan kepentingan bersama.

Pada bulan September 2008, Chavez mengusir Duta Besar U. S. Patrick Duddy, untuk menunjukkan solidaritas terhadap keputusan Pemerintah Bolivia mengusir duta besar AS di La Paz.

Duddy kembali ke posnya di Juni 2009 setelah Chavez bertemu Obama, dan menyelesaikan masalah ini pada KTT di Trinidad & Tobago. (Xinhua/Rh)

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid