Sosok Chavez Dijadikan Hiasan Natal di Venezuela

Tidak lama lagi, umat Kristiani akan merayakan Hari Raya Natal atau Hari Kelahiran Yesus . Tema natal pun mulai dijadikan hiasan di tempat-tempat umum. Demikian juga di Venezuela, negeri yang mayoritas rakyatnya beragama Nasrani. Mereka menjadikan Chavez sebagai salah satu ikon natal.

Dalam model bertema “kelahiran Yesus”, Chavez berdiri di depan palungan bayi Yesus dan menggantikan peran para gembala domba, yang dalam Alkitab diceritakan sebagai orang yang memberikan hunian bagi sang juru selamat umat Kristen yang baru lahir tersebut. Di belakang Hugo Chavez, berdiri miniatur tokoh idolanya, Simon Bolivar.

Sebagai penghargaan atas keberhasilan pembangunan infrastruktur di era Chavez, di dalam model yang ditempatkan di tengah pusat keramaian di kota Caracas tersebut, terdapat juga miniatur trem yang sedang mendekati replika pemukiman kumuh. Selain itu, terdapat replika Mission Barrio Adentro, sering disebut klinik komunitas, dan beberapa program sosial lainnya yang semuanya ditempatkan dibelakang palungan Yesus.

“Sama seperti dalam agama Kristen, revolusi itu dasarnya adalah cinta”, demikian kata Yasmina Ereu, yang juga terlibat membuat model tersebut.

Chavez sering dituding penganut filsafat sinkretisme, dengan memadukan Marx dan Yesus-kadang-kadang dalam pidatonya—sementara juga terus menerus membangkitkan semangat tokoh pembebasan Amerika Latin, Simon Bolivar.

Dalam kondisi politik yang kian terpolarisasi menjelang pemilu, barangkali hal tersebut tidak disukai oleh para lawan politik Chavez dan pendukung mereka. Namun, para pendukung Chavez dan pembuat hiasan natal tersebut mengaggap bahwa itu merupakan cara mereka menunjukkan penghargaan yang tulus terhadap Chavez dan capaian Revolusi Bolivarian.

Maria Mijares, seorang pegawai Kementerian Perempuan yang juga merupakan salah satu pembuat hiasan tersebut, mengatakan bahwa mereka sengaja membuat model seperti itu oleh karena sebagian besar media di Venezuela sengaja tidak mengkampanyekan keberhasilan dan capian revolusi di bawah Chavez.

Tidak jauh dari tempat itu, terdapat sebuah toko pernak-pernik natal yang terletak dalam wilayah bekas Hilton Hotel yang telah dinasionalisasi oleh Chavez beberapa tahun silam. Toko tersebut menyediakan baju, boneka, gelas, dan mangkuk serta sejumlah barang lain bernuansa natal yang dihiasi dengan wajah Chavez.

“80% rakyat Venezuela bersamanya. Proses ini tidak akan berhenti,” kata pedagang pernak-pernik itu, Carlos Bonilla, yang menjual cangkir bergambar Chavez seharga 40 bolivars ($9,30).

ARE DE PESKIM

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid