Penggalan hidup Ronny Pattinasarany dalam teater

Di panggung nan dramatis malam itu ada peti mati, tarian bola, talk show, koor gerejawi, kloset duduk, sofa, denting piano magis mengiringi para pelakon. Dan Another Day In Paradise-nya Phil Collins/Genesis diputar utuh pada satu babak.

Pentas teater oleh Kelompok Teater Kami (selanjutnya disingkat KTK) pada 11 Juli 2017 diberi judul FOG (Favor of God). Dalam rilisnya, Harris Priadie Bah selaku sutradara dan pimpinan produksi menegaskan komitmen fundamental Kelompok Teater Kami untuk mengangkat tema-tema tentang kehidupan di masyarakat, tema yang terjadi di lingkungan kita sehari-hari, dengan begitu akan mendekatkan karya seni dengan masyarakatnya yang mana pada muaranya akan menyadarkan masyarakat tentang makna hidup yang asali, yakni kebahagiaan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Sebagai sebuah kelompok teater amatir KTK ingin menjadi jerami dan mendasarkan kerja seninya pada tema-tema sosial kemanusiaan yang hidup di masyarakat. Lewat kisah-kisah keseharian dan fakta di masyarakat, KTK kemudian menemukan medan kreatif penciptaan karya seninya lewat bentuk dan tematiknya. Gagasannya lahir dari melihat, mendengar dan mencermati kisah – kisah yang memang sedang terjadi dan atau pernah terjadi di masa lampau.

FOG sendiri adalah karya yang diilhami oleh penggalan kisah hidup dalam keluarga seorang Ronny Pattinasarany, yang mana legenda sepakbola Indonesia itu pernah memperkuat skuad Tim Nasional pada tahun 1968 – 1981 ini.

Pertunjukan FOG di Bentara Budaya Jakarta ini berlangsung selama dua hari yakni tanggal 11 dan 12 Juli 2019. Turut terlibat di pementasan ini: paduan suara Tanjung Barat Adventist Academy juga nama-nama seperti Ribka Maulina Salibia, Aini, Umi, Nene, Haniffa Rezky Babeh, Ragil Biru, Egi Sukandar, HP Bah, Salvo Genesis Bah, Salto Karakterika Bah. ***

 Sukir Anggraeni

Kredit Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid
Tags: