Pemukulan Aktivis Karena Menolak pendirian Alfamart

GARUT:  Seorang aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Rijal, menjadi korban pemukulan oleh kelompok LSM yang bernama GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia), Rabu (29/8).

Kejadian pemukulan ini terjadi hanya beberapa saat setelah usai melakukan dialog di kantor Pusat Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP), untuk membahas penolakan sebagian warga dan pedagang terkait pendirian Alfamart di  di desa Suka Senang, Kec.Banyuresmi.

Korban bersama beberapa aktivis SRMI lainnya baru saja keluar dari ruangan, tiba-tiba ditarik bajunya dan dipukuli oleh orang-orang LSM GMBI. Menurut dugaan, aksi pemukulan ini terkait dengan sikap keras SRMI dan pedagang menentang pembangunan Alfamart itu.

LSM GMBI diduga adalah kelompok yang dibayar oleh pengusaha untuk mengintimidasi warga dan pedagang yang menentang pendirian Alfamart.

Saat berita ini diturunkan, pihak korban dan beberapa aktivis sudah melakukan visum dan berencana untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Perijinan Bermasalah

Pihak PPTSP sudah mengeluarkan SK tentang pelarangan untuk melanjutkan pembangunan Alfamart tersebut. Menurut mereka, proses pembangunan itu masih menyimpan beberapa masalah yang belum terselesaikan, diantaranya, soal ijin pendirian dan IMB.

Sebelumnya, saat SRMI melakukan audiensi dengan PPTSP mengenai penolakan pembangunan Alfamart ini, telah dihasilkan beberapa rekomendasi, yaitu dialog lanjutan dengan mengundang keseluruhan instansi dan pihak terkait, melaksanakan inspeksi mendadak, dan mengkaji dampak negatif terhadap pedagang kecil.

Namun, pada saat pertemuan kembali digelar siang tadi (29/9), berbagai pihak gagal untuk menemukan solusi bersama. “Masing-masing instansi saling melempar kesalahan, bukan mencari solusi bersama,” ujar Ketua SRMI Garut M. Aip Rzq kepada wartawan. (Ulfa)

[post-views]