SUKABUMI: Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nursuhud mengingatkan bahwa, sejak pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh para founding father, kebhinekaan sudah menjadi dasar untuk membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Hal ini disampaikan Nursuhud saat menggelar sosialisi UU bersama masyarakat Sukabumi di Kampung Warung Kalapa, Lembur Situ, Sukabumi, Senin (9/8). Acara ini dihadiri oleh masyarakat setempat dan sejumlah organisasi kepemudaan.
Terkait acara ini, Nursuhud mengatakan, “sosialisasi ini bermaksud untuk memberikan pemahaman yang komprehenship terhadap UU kepada masyarakat.”
Lebih lanjut, Nursuhud mengatakan, Pancasila merupakan spirit perjuangan bangsa Indonesia semenjak dahulu, yang nilai-nilainya sudah mengakar kuat dalam kepribadian dan kultur rakyat Indonesia.
Ia menganggap demokrasi liberal yang dipungut dari Barat, termasuk turunannya yang bernama neoliberalisme, tidak sesuai dengan kultur dan kepribadian bangsa Indonesia.
Hal serupa disampaikan Abubakar Abdul Hasan, ketua Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Pemerintahan se-Indonesia (FOKKERMAPI) Jawa-Bali dan Nusa Tenggara, yang menyatakan bahwa kekacauan sistim ketatanegaraan saat ini sangat berkaitan dengan hilangnya pancasila dalam praktik dan penafsiran politik.
“Kita semakin liberal dan lupa dengan jati diri kita. Ini karena pancasila sudah mulai luntur di bumi pertiwi,” tegasnya.