Presiden Bolivia Evo Morales meminta penghentian segala usaha-usaha kudeta terhadap pemerintahan di Amerika latin dan seluruh dunia, yang biasanya diorganisir oleh kedutaan besar Amerika Serikat.
Presiden Evo Morales mengacu dengan upaua kudeta terhadap Hugo Chavez di tahun 2002-2003, Manule Zelaya di Honduras (2009), Rafael Correa (2010), dan upaya destabilisasi terhadap Bolivia.
“Mereka hanya berhasil di Tegucigalpa, dimana imperialisme AS memasang pemerintahan illegal dan tidak pro-rakyat,” katanya.
Membuka konferensi ke-9 Menteri Pertahanan Amerika latin, Evo Morales mengingatkan bahwa pada tahun 2008 negerinya menjadi korban dari rencana itu, yang diorganisir oleh perwakilan dari Washington, Philip Goldberg, yang telah diusir keluar dari Bolivia.
Morales menyatakan bahwa U.S. Drug Enforcement Agency (DEA) turut mendukung kelompok konspirator kudeta, sehingga pemerintah Bolivia menghentikan operasinya di negeri tersebut.
Morales mencerminkan aganda pertemuan Menteri Pertahanan ini untuk memelihara perdamaian dan kemananan di kawasan yang sedang berusaha menuju demokrasi, dan itu tidak mungkin jikalau kudeta masih terus dirancang dan diorganisir.
Morales menyatakan bahwa tantangan konferensi ini adalah menghentikan segala bentuk kudeta di Amerika latin dan dunia, yang merupakan sebuah manuver untuk mendestabilisasi pemerintahan revolusioner.
Terakhir, Morales mengingatkan bahwa doktrin imperialisme adalah melawan Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika latin, sebuah mekanisme integrasi regional yang saling menguntungkan dan berbasiskan solidaritas, sangat jauh dari semangat kompetisi.