Jakarta, Berdikari Online— Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) bersama beberapa organisasi mahasiswa lain yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pemuda Islam (GPI) melakukan audensi Dengan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo di gedung Lantai 6 Kementerian Sosial Republik Indonesia. Selasa, 14 Oktober 2025.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, mengajak seluruh Organisasi Kepemudaan (OKP) untuk bersama-sama mengawal dan berkolaborasi dalam menjalankan tiga mandat utama Presiden, yaitu Digitalisasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat (SR), dan Bantuan Sosial (Bansos) Tepat Sasaran.
Ketua Umum LMND Muh. Isnain Mukadar menyampaikan bahwa persoalan pokok bangsa hari ini adalah instrumen ekonomi-politik dikuasai oleh kaum serakahnomics yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja, maka perlunya persatuan nasional khususnya kalangan kaum muda untuk melawan kaum serakahnomics dan mengembalikan kedaulatan bangsa sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
“Kami menolak logika serakahnomics yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dan kelompoknya. Maka untuk melawan ketimpangan ekonomi-politik yang masih diwarnai oleh praktik serakahnomics, kita harus bersatu membangun kekuatan bersama rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang Berdikari,” ujar Wale sapaan akrabnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap program sekolah rakyat, menurutnya program tersebut sejalan dengan program perjuangan LMND yang memperjuangan pendidikan gratis agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia dan pendidikan yang dapat memanusiakan manusia. LMND meyakini bahwa pendidikan gratis, kritis, dan pembebasan merupakan fondasi utama bagi terciptanya masyarakat yang adil dan demokratis.
Wale juga menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas kementrian, khususnya antara kementrian sosial, UMKM, dan Koperasi untuk membentuk pilar pengentasan kemiskinan secara nasional. Dalam gagasan ini, pemuda dan mahasiswa harus menjadi pelopor penggerak perubahan sosial, melalui penguatan ekonomi rakyat berbasis solidaritas dan kemandirian.
Terakhir, Wale menegaskan akan terus berkomitmen untuk mendorong sinergi anatara negara dan rakyat, agar arah pembangunan nasional tidak lagi dikuasai oleh kaum serakahnomics tapi bisa berorientasi pada kesejahteraan sosial sebagaimana amanat pasal 33 UUD 1945.
(Feby)


