Eva Sundari: Pancasila Sebagai Strategi ‘Counter’ Radikalisme

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menawarkan Pancasila sebagai prinsip nilai untuk negara-negara Islam yang tengah mengembangkan sistim demokrasi.

“Kekuatan Pancasila sangat islami dan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi universal,” kata Sundari saat berbicara di Panel bertema Challenges for Women in Muslim Countries; The Perspective of Women Muslim Democrats, di Tokyo, Jepang, Jumat (25/11/2016).

Menurut Sundari, di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Pancasila telah menjadi penangkal terhadap berbagai ancaman fundamentalisme dan radikalisme.

Dia melanjutkan, kekuatan Pancasila yang inklusif bisa menciptakan perilaku toleran di dalam masyarakat majemuk. Dengan demikian, Pancasila bisa menjadi solusi terhadap kecenderungan menguatnya fundamentalisme dan radikalisme di tingkat global.

Dalam kegiatan tersebut, Sundari juga menyinggung dampak fundamentalisme terhadap perempuan.

Di Indonesia, ada ratusan Peraturan Daerah (Perda) syariah yang berisi pembatasan khusus pada kaum perempuan, sehingga berdampak pada menyempitnya kesempatan mereka dalam meningkat kesejahteraan diri dan keluarganya.

“Pembatasan itu berujung pada tingkat kesejahteraan perempuan lebih rendah dibanding laki-laki,” terangnya.

Dia juga menyinggung soal pernikahan usia dini yang menyumbang tingginya angka kematian ibu melahirkan dan rendahnya partisipasi perempuan di dunia kerja.

AJ Susmana

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid