Demonstrasi Mahasiswa Respon Setahun SBY-Budiono Di Berbagai Daerah

Berbagai elemen gerakan mahasiswa turun ke jalan-jalan untuk merespon setahun pemerintahan SBY-Budiono di berbagai daerah, diantaranya, Jogjakarta, Lampung, dan Medan.

Di Jogjakarta, puluhan mahasiswa dan rakyat bergerak dari jalan Abu bakar Ali menuju kantor Pos Besar. Mereka menggelar aksi tetrikal yang menggambarkan mengenai penderitaan rakyat akibat neoliberalisme.

Massa menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK), yang melibatkan berbagai organisasi pergerakan di Jogjakarta, seperti  LMND, PRP,KAMMI, HMI MPO, BEM UAD, GMKI, KM UII, KM UAD, PPMII,PII, PMII, dan IMM.

Menurut koodinator AMUK Edi Susilo, pemerintahan SBY-Budiono bukan hanya gagal memerintah dalam setahun, tetapi sudah berlangsung enam tahun. “Jilid I dan Jilid jikalau ditambahkan, maka hasilnya adalah enam tahun. Itulah kurun waktu kegagalan SBY sebagai presiden,” katanya.

Dalam aksi itu, AMUK membawa pernyataan politik yang hendak disampaikan, yaitu cabut mandat SBY-Budiono, tuntaskan skandal bank century, tanah untuk rakyat, pendidikan dan kesehatan gratis buat rakyat, dan pencabutan seluruh UU pro-noeliberalisme.

Sementara itu, ratusan demonstran dari Aliansi Rakyat Lampung (ARAL) menggelar aksi merespon setahun SBY-Budiono di tugu Adipura, Bandar Lampung. Organisasi yang tergabung dalam aliansi ini, antara lain, PRD, LMND, SRMI, IMM, HMI, Komala, GMKI.

Ketua LMND Lampung menegaskan bahwa kepatuhan SBY kepada neoliberalisme menjadi penyebab berbagai persoalan rakyat. “Kita sekarang berhadapan dengan utang luas negeri yang banyak, kemiskinan, pengangguran, dan lain sebagainya,” katanya saat menyampaikan orasi.

Demonstrasi juga dilakukan di Medan dan Ternate.

Sebagian besar aksi dipusatkan di kantor DPRD Sumut, namun sejumlah mahasiswa malah menggelar aksinya di depan kampus. Aksi ini digalang dari Gemaprodem, LMND, dan PRP. (Ulfa)

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid