Demo Venezuela: 23 Orang Dibakar Hidup-Hidup oleh Oposisi

Sejak bulan April lalu, kelompok oposisi melancarkan aksi demonstrasi anti-pemerintah. Dalam banyak kejadian, demonstran oposisi menggunakan jalan kekerasan.

Hingga 11 Juli 2017, berdasarkan data venezuelanalysis.com, sudah 108 orang yang tewas. Sebagian besar korban tewas justru akibat penggunaan kekerasan oleh oposisi.

Disebutkan, 20 korban tewas akibat langsung dari aksi kekerasan oposisi. Lalu 8 orang karena aksi barikade oposisi. Dan 14 orang karena aksi penjarahan. Sebaliknya, hanya 13 kasus kematian yang diakibatkan oleh aparatus pemerintah.

Yang paling menyedihkan, seperti dilansir red58.org, ada 23 orang yang dibakar hidup-hidup oleh demonstran oposisi. Banyak yang mati dan sisanya mengalami luka bakar serius.

Ironisnya, tindakan oposisi itu tidak hanya barbar, tetapi berbau kebencian ras dan kelas. Sebab, sebagian besar korban pembakaran adalah afro-amerika dan kelas pekerja. Juga menyasar pejabat dan pendukung pemerintah.

Dari 23 korban itu, sebanyak 19 orang adalah kulit-hitam (afro-venezuela), pejabat pemerintah, pendukung pemerintah, dan kaum miskin/pekerja. Sedangkan 4 lainnya adalah oposisi yang mengalami kecelakaan saat melempar molotov.

Sebagian besar kasus pembakaran manusia hidup-hidup terjadi di Caracas, yakni 15 kasus. Sisanya di Lara (3), Zulia (2), Anzoategui (1), Tachira (1), dan Carabobo (1).

Carlos Ramirez, salah seorang korban yang selamat, menceritakan kepada red58.org, bahwa dirinya sedang berjalan-jalan di Altamira Metro di Caracas, tibat-tiba dihadang oleh puluhan orang yang mengenakang kerudung. Dia kemudian dipukuli dan dibakar hidup-hidup.

Carlos sendiri bukan pendukung pemerintah atau chavista. Ketika gerombolan oposisi mengepungnya, dia sudah menyampaikan bahwa dirinya bukan Chavista. Sayang, pengakuannya tidak membuatnya lolos dari aksi pembakaran.

Pada 19 Juli lalu, media sosial dihebohkan dengan aksi pembakaran seorang pengendara motor di Anzoategui. Sang korban, Hector Anuel, diidentifikasi sebagai pendukung pemerintah.

Sadisnya, tidak puas dengan membakar hingga mati, demonstran oposisi juga memukuli dan melempari mayat Hector Anuel.

Demonstrasi dengan kekerasan di Venezuela memang masih terus berlanjut. Namun demikian, sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh Datanalisis, sebanyak 85 persen rakyat Venezuela menentang demo yang memakai kekerasan.

Bahkan, menurut Datanalisi, ada 56 persen warga Venezuela yang tidak mau bergabung dengan demo oposisi, sekalipun itu demonstrasi damai.

Raymond Samuel

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid